Pages

Jumat, 06 Desember 2013

Pedagang,Penguasa dan Pujangga pada masa klasik (Hindu-Budha)

Halooooo. gimana  UAS nya??? Sukses?Menyedihkan? Menyesakkan? heu. Bagaimanapun nanti hasilnya semoga itu yang terbaik dan kita dapat mensyukurinyaaa. aamiin
Berhubung besok masih test nih dan test nya itu adalah sejaraaaah. Yuk mari kitaa belajar tentang masa laluu. 


Pernahkah kalian berpikir kapan Masa Hindu-Budha berlangsung? Masa Hindu Budha berlangsung kurang lebih 12 abad. Nah,pembabakannya tuh dibagi menjadi 3,yaitu periode pertumbuhan,perkembangan dan keruntuhan.  Pada abadke-16 agama Islam mulai mendominasi nusantara,namun bukan berarti loo pengaruh kebudayaan Hindu-Budha hilang tergantikan kebudayaan Islam. Karena mereka setiaa. lol. 
Nah,lalu bagaimana proses masuknya agama Hindu-Budha,kok bisabisanya sampai ke Indonesiaaa?

A. Proses Masuknya Agama Hindu Buddha di Indonesia
Candi Borobudur dan Prambanan adalah dua maha karya yang dapat menjadi bukti pencapaian yang luar biasa pada Dinasti Syailendra. Setelah masa dinasti itu surut,pusat kebudayaan dan politik kerajaan pindah ke jawa bagian timur. Nah,di jawa bagian timur tuh berdiri kerajaan yang diperintah oleh keturunan raja Mataram yang bernama Empu Sendok,bukan garpu lhoo. :p Beberapa sumber sejarah  yang berasal dari Cina menyebutkan tentang adanya hubungan perkawinan antara raja Jawa dan Bali pada pemerintahannya.
Sementara itu,kerajaan Sriwijaya di Sumatra sangat handal menjalin hubungan dengan dunia internasional melalui jaringan perdagangan dan kemaritimannya. Saat Sumatra dibawah dinasti Syailendra ,kerajaan itu dapat menguasai kerajaan lain di sepanjang laut Malaka,pada masa itu pula hubungan dengan india dan cina berkembang pesat. Kehebatan Sriwijaya juga ditunjukkan dengan "Dharma" (sumbangan) dari raja Sriwijaya untuk mendirikan asrama di Nelanda. Sriwijaya pun menjadi pusat belajar agama Budha pada masa itu. Sumber-sumber Tibet dan Nepal menyebutkan seorang pendeta Budha yang bernama Atisa,belajar agama Budha di Sriwijaya selama 12 tahun,atas saran I-tsing seorang musafir dari Cina yang dulu pernah singgah di Sriwijaya. 

1. Lahirnya Agama Hindu
Kebudayaan Hindu merupakan perpaduan antara kebudayaan bangsa Arya dari Asia Tengah yang telah memasuki India (Bangsa Dravida). Untuk menunjukkan dominasinya di segala aspek kehidupan,bangsa Arya menciptakan sistem kepercayaan dan kemasyarakatan sesuai dengan tradisinya. Sistemnya tadi dikenal dengan kebudayaan Hindu,di India lahir pula agama Hindu. Agama Hindu bersumber pada kitab Weda yang terdiri dari empat samhita atau himpunan,yaitu sebagai berikut:
a. Regwedha : Berisi syair pujian kepada dewa.
b. Samawedha : Berisi nyanyian pujian pada waktu melaksanakan upacara regwedha.
c. Yajurwedha : Berisi doa yang diucapkan pada waktu upacara dengan diiringi pengajian regwedha dan nyanyian samawedha. 
d. Atharwedha : Berisi mantra untuk sihir dan ilmu gaib; mengusir penyakit,mengikat cinta,menghancurkan musuh serta memperoleh kedudukan dan kekuasaan. 
Dalam arti luas,selain empat samhita tersebut,weda meliputi juga kitab Brahmana dan kitab Upanisad. 
a. Kitab Brahmana : Berisi cara sesajen dan upacara.
b. Kitab Upanisad  : Berisi ajaran ketuhanan dan makna hidup. 
Agama Hindu itu mengenal banyak dewa ya,diantaranya ada yang disebut trimurti (kesatuan 3 dewa tertinggi) yaitu Brahmana,Wisnu,dan Syiwa. Dewa Syiwa merupakan dewa tertinggi. Diantara ketiga dewa tsb yang paling punya banyak fans adalah dewa Syiwa dan Wisnu. Kenapa?? saya juga tidak tahu. -_-

Fans nya Wisnu namanya golongan Waisnawa,kalo fansnya si syiwa namanya golongan Syinawa. 
Selain ngefans sama dewa dalam Trimurti masyarakat Hindu juga memuja dewa lain. Para dewa itu punya nama menurut kekuatan alam,seperti:
a. Dewa Surya (Matahari)
b. Dewa Candra (Bulan)
c. Dewa Agni (Api)
d. Dewa Wayu/bayu (angin)
e. Dewa Indra (Petir dan hujan)
~Berdasarkan pembagian tugas masyarakat hindu dibagi menjadi beberapa geng yang disebut caturwarna. Keempat kasta tersebut adalah :
a. Kasta Brahmana (pemuka agama hindu) : Bertugas memimpin upacara keagamaan.
b. Kasta Ksatria (Raja dan bangsawan istana) : Menjalangkan pemerintahan dan pertahanan negara.
c. Kasta Waisya (Pedagang,petani dan peternak) : Bertugas sesuai keahlian masing-masing.
d. Kasta Sudra (Orang miskin dan buruh) : Mengerjakan perintah yang diberikan oleh ketiga kasta lain yang lebih tinggi tingkatannya. 

Hikz,gwe merasa prihatin. Dari dulu ternyata sudah ada pembedaan kelas pada manusia ya,dan itu berlangsung hingga sekarang. Manusia dibedakan berdasarkan derajat,pangkat dan hartanya . Padahal bukankah mahluk Tuhan semuanya sama? 

2. Lahirnya agama Budha 

Agama Budha lahir pada abad ke -5 SM. Agama ini lahir sebagai reaksi terhadap agama Hindu 
terutama karena keberadaan kasta. Pembawa agama Budha adalah Sidharta Gautama (563-486 SM)   
seorang putra dari Raja Suddhodana dari kerajaan Kosala di Kapilawastu. Agama Budha lahir di lembah sungai Gangga (kapilawastu).  Agama Budha muncul sebagai reaksi terhadap dominasi kasta Brahmana di dalam agama Hindu.
~Agama Budha dipelopori oleh Sidharta Gautama yang mendapat sebutan beberapa nama,sbb:
a. Buddha : Orang yang telah mencapai Bodhi (wahyu) atau orang yang memperoleh penerangan atau kesadaran.
b. Tathagatha : Orang yang telah mencapai kenyataan.
c. Jina : Orang yang telah mencapai kemenangan.
d. Sakyamuni : Orang yang bijaksana dari Sakya Gautama
Pokok ajaran dalam agama Buddha tertuang dalam kitab Tripitaka yang berarti tiga keranjang menggunakan bahasa Pali. Tiga keranjang yg dimaksud adalah
a. Winayapitaka : Berisi peraturan ttg hukum agama Budha yang berlaku bagi para pemeluknya. 
b. Sutrantapitaka : Berisi wejangan sang Budha
c.Abidharmapitaka : Berisi keterangan dan penjelasan tentang soal keagamaan. 
Oyaa,kalo islam kan mengucap syahadat sebelum masuk islam,nah di Budha juga loo tapi namanya Trisarana yaitu tiga tempat berlindung. Ikrar tersebut berbunyi sebagai berikut:
a. Saya berlindung kepada Budha
b. Saya berlindung kepada Dharma
c. Saya berlindung kepada Sangga.
~ Buddha adalah tokok sejarah pendiri agama Buddha,Dharma adalah ajaran Budha, dan Sanggha adalah masyarakat pemeluk agama Budha. 
Menurut Dharma atau ajaran agama Buddha ,ada empat kebenaran utama dalam hidup di dunia ini atau disebut Caturarya Satya.
a. Hidup (lahir menjadi tua dan meninggal dunia) merupakan penderitaan atau sengsara.
b. Sengsara (Penderitaan) disebabkan oleh hati yg tidak ikhlas dan muncul hawa nafsu untuk hidup mewah.
c. Sengsara itu dapat dilenyapkan kalau hati yg tidak ikhlas dan hawa nafsu mencari kesenangan dunia itu dihilangkan.
d. Hawa nafsu untuk mencari kesenangan dunia itu dapat dihilangkan dengan cara astamargana atau astavidha (delapan jalan kebenaran) yaitu:
- pandangan yg benar,niat yang benar,perkataan yang benar,perbuatan yang benar,penghidupan ,usaha,perhatian,semedi yang benar. 
Masyarakat pemeluk agama Buddha (sanggha) dibedakan menjadi dua macam,yaitu sanggha yg tetap tinggal sbg masyarakat biasa dan sanggha yg hidup dalam biara. sanggha yg tetap tinggal sbg anggota masyarakat disebut upasaka (lakilaki) dan upasika (wanita). Sanggha yg hidup dalam biara disebut biksu (pria) dan biksuni (wanita). 

Pada awal Masehi agama Budha terpecah menjadi dua aliran,yaitu budha Hinayana dan Budha Mahayana. 
a. Buddha Hinayana (Kendaraan kecil)
--> Tiap orang harus berusaha sendiri untuk masuk nirwana tanpa pertolongan orang lain. 
b. Buddha Mahayana (kendaraan besar)
--> Sebaiknya manusia berusaha bersama orang lain dan saling membantu mencapai nirwana. 

3. Masuknya Pengaruh Hindu-Buddha
a. Teori Kolonisasi : Menjelaskan proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia dengan menekankan pada peran aktif dari orang India ,berdasarkan teori ini orang Indonesia sendiri sangat pasif,artinya mereka hanya menjadi objek penerima pengaruh kebudayaan India tsb.  Teori Kolonisasi dibagi lagi menjadi :
      ^Teori Brahmana
Teori ini dikemukakan oleh Van Leur. Kelemahan teori ini adalah adanya larangan meninggalkan tanah air. 
     ^ Teori Ksatria
Teori ini kebanyakan didukung oleh ahli India. Tokoh pendukung teori ini adalah Nehru dan Majumdar. Teori ini mengatakan banyak ksatria India mendirikan koloni di Indonesia maupun di Asia Tenggara. Menurut teori ini,ksatria mengadakan penaklukan dan menyebarkan Hinduisme. Kekuatannya terletak pada kenyataan bahwa semangat berpetualang umumnya dimiliki oleh para ksatria. Kelemahannya adalah : - Para ksatria tdk menguasai bahasa sansekerta dan huruf pallawa,Tidak ada bukti prasasti yang menggambarkan penaklukan kerajaan India terhadap Indonesia. 
   ^ Teori Waisya 
Teori pedagang ini dikemukakan oleh N.J Krom dan R.K Mookerjee. Para pedagang India yang datang ke Indonesia paling sedikit harus tinggal selama enam bulan. Mereka banyak yang kawin dengan penduduk asli. Pedagang inilah pembawa dan penyebar Hinduisme di Indonesia. Kelemahan dari teori ini adalah Pedagang yang termasuk kasta waisya tidk menguasai bahasa sansekerta dan huruf pallawa selain itu peta persebaran kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia lebih banyak berada di pedalaman. 

Berdasarkan pada peninggalan yang ada,ternyata teori kolonisasi tidak mempunyai bukti yang kuat. Hal tersebut dapat dibuktikan: 
- Teori Waisya : Tidak terbukti bahwa kerajaan awal di Indonesia yang bercorak H-B ditemukan di pesisir pantai,melainkan di pedalaman.
- Teori Ksatria : Tidak ada prasasti yang menyatakan daerah yang ada di  Indo pernah ditaklukkan oleh para ksatria dari India. 
- Bila ada perkawinan antara golongan ksatria dengan putri pribumi dari Indonesia,seharusnya ada keturunan dari mereka yang ditemukan di Indo,nyatannya tidak ada. 
- Terdapat perbedaan antara candi yang dibangun di Indo dan yang di India.
- Bahasa sansekerta hanya dikuasai para Brahmana. 

b. Teori Arus Balik
Dikemukakan oleh FDK Bosch. Menurut teori ini yang pertama kali datang ke Indonesia adalah mereka yang memiliki semangat untuk menyebarkan agama H-B ,yaitu para intelektual yang ikut menumpang kapal-kapal dagang.

3 komentar:

  1. materinya bagus gan, semoga materi dalam artikel saya dapat saling melengkapi
    .
    www.markijar.blogspot.com/2015/04/materi-sejarah-sma-pedagang-penguasa.html

    BalasHapus